Israel dan Iran Saling Serang dengan Rudal
Serangan Iran di Tel Aviv. Dok; Istimewa/X
MARIBATULIS - Israel dan Iran saling serang. Kedua negara itu adu senjata setelah Iran diserang Israel lebih dulu pada Jumat (13/6/2025) pagi waktu setempat. Menurut laporan beberapa media, serangan terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan kemungkinan konflik besar di kawasan tersebut.
Diketehui, Israel menyerang Iran di Ibu Kota Teheran, di mana mereka menargetkan fasilitas nuklir dan lokasi militer Iran. Akibat serangan itu, sebanyak 6 ilmuwan nuklir Iran tewas. Iran pun membalas dengan cepat serangan Israel.
Selai itu, dilaporkan juga bahwa sedikitnya 78 orang tewas dalam serangan Israel, termasuk pejabat militer senior, dan 320 orang cedera, yang sebagian besarnya warga sipil.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan serangan balasan kepada Israel usai sejumlah fasilitas nuklir dan militernya diserang. Khamenei mewanti-wanti Israel akan menghadapi nasib yang menyakitkan.
Sebagaimana dikutip detikom dari laporan Aljazeera, Jumat (13/6/2025), kantor berita resmi Iran atau IRNA, telah menerbitkan pernyataan dari Khamenei. Israel diperingatkan kana menerima hukuman berat.
"Rezim Zionis, pada dini hari ini, membuka tangannya yang kotor dan berdarah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta dan memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menyerang pusat-pusat permukiman," kata Khamenei.
Angkatan Iran, kata Khamenei, tidak akan tinggal diam dengan serangan Israel. Sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran tewas dalam serangan Israel.
"Dengan kejahatan ini, rezim Zionis mempersiapkan diri untuk dirinya sendiri nasib yang pahit dan menyakitkan, dan itu pasti akan menerimanya," ujarnya.
Terbaru, Iran membalas serangan Israel dengan menjatuhkan rudal Tel Aviv. Laporan CNN meyebutkan, serangan Iran itu membuat 2 orang Israel tewas dan puluhan lainnya cedera.
Sejumlah paramedis dikirim ke tempat kejadian, di mana mereka menemukan kerusakan parah dan sejumlah orang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
"Ini adalah situasi yang sulit dan kompleks dan kami masih terus memindai dan memastikan tidak ada korban tambahan di dalam gedung," kata Rami Musher, wakil direktur layanan darurat wilayah Ayalon.
Follow berita terupdate maribatulis.com di google news.